Ayat Renungan:
2 Tawarikh 20: 15, “Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.”
Mazmur 28: 7, “TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.”
Jika kita membaca keseluruhan dari kitab 2 Tawarikh 20, muncul satu adegan dimana Tuhan baru saja memporakporandakan musuh-musuh Israel. Menariknya, saat itu pasukan Israel justru hanya menyaksikan kejadian itu terjadi.
Di 2 Tawarikh 20: 24 disampaikan lokasi kejadian penuh dengan darah dan tak satupun dari musuh yang dibiarkan hidup oleh Tuhan. Mungkin kita akan berpikir, “Bagaimana mungkin Tuhan melakukannya?” Jika kita telusuri kita akan mendapati bahwa ada ketaatan yang dilakukan bangsa Israel sebelum peperangan tersebut terjadi. Dimana Raja Yosafat memilih untuk berpuasa dan meminta tuntunan dari Tuhan atas bangsanya.
Kadang hidup kita demikian bukan? Kita diperhadapkan dengan gunung masalah yang tampak begitu besar. Rasa takut tentu saja tidak akan pernah terelakkan. Namun kita percaya bahwa Tuhan akan berperang untuk kita, sementara kita berdiri tanpa senjata dan menyaksikan Tuhan sendiri yang mengambil alih pertempuran itu.
Raja Yosafat berpaling kepada Tuhan ketika bangsanya menghadapi krisis dan kita juga perlu demikian. Kisah kemenangan bangsa Yehuda mengingatkan kita pentingnya berfokus bukan kepada masalah kita tetapi kepada Tuhan. Demikian disampaikan dalam 2 Tawarikh 20: 26-27, “Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang. Lalu pulanglah sekalian orang Yehuda dan Yerusalem dengan Yosafat di depan. Mereka kembali ke Yerusalem dengan sukacita, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita karena kekalahan musuh mereka.”
Bangsa Yehuda telah mempercayai Tuhan sepenuhnya atas pertempuran mereka. Dan Tuhan sendiri memberkati mereka secara jasmani dan juga rohani.
Jadi, pertempuran apa yang sedang kita hadapi hari-hari ini? Apakah kita sedang takut atas kebutuhan hidup kita? Apakah kita sedang bergumul dengan pekerjaan di kantor? Atau kita berpikir hidup ini terlalu berat untuk dijalani. Hari ini, mari mengembalikan fokus kita kepada Tuhan dan bukan kepada gunung masalah kita. Tuhan kita yang besar dan setia itu sanggup menghancurkan persoalan kita.
Pagi ini mari meneguhkan hati kita dengan memperkatakan firman ini dan mendapatkan pengharapan yang baru di dalam Dia. “Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah." (2 Tawarikh 20: 15)
Action: Dalam minggu ini hafalkan firman Tuhan di bawah ini dan perkatakan atas masalah yang sedang kamu hadapi.
Ayat Hafalan: Mazmur 28: 7, “TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.”